Menjalin Kepedulian, Menyatukan Keimanan

Idul Adha adalah salah satu hari raya besar umat Islam yang memiliki makna spiritual sangat dalam. Ia bukan sekadar seremoni penyembelihan hewan, tetapi menjadi momentum untuk menyegarkan kembali nilai-nilai ketakwaan, keikhlasan, dan kepedulian sosial. Di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan — harga kebutuhan pokok meningkat, daya beli menurun, dan lapangan kerja makin terbatas — semangat berkurban justru semakin relevan untuk dihidupkan.

Kurban adalah ibadah yang diajarkan langsung dari kisah agung Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai simbol kepatuhan tanpa syarat kepada Allah SWT. Kisah ini mengajarkan bahwa cinta kepada Allah harus lebih besar daripada cinta terhadap harta, keluarga, dan diri sendiri. Kurban mengajarkan kita untuk melepaskan kelekatan dunia dan mendahulukan perintah Allah, walau berat sekalipun.

Di era sekarang, ujian keimanan tidak hanya berupa perintah menyembelih anak, tapi mungkin berupa kesulitan finansial, pengorbanan waktu, atau keputusan untuk tetap berbagi walau dalam kekurangan. Dalam kondisi ini, orang yang tetap memilih berkurban bukan hanya menunjukkan kemampuannya secara materi, tapi juga keberanian spiritual untuk mendahulukan ridha Allah.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya...”
(QS. Al-Hajj: 37)

Maknanya sangat jelas: esensi dari kurban bukan pada fisik hewan yang disembelih, tapi pada keikhlasan hati dan ketaatan kepada perintah Allah.

Selain menyembelih hewan, mari kita juga sembelih sifat kikir, egois, dan apatis. Mari jadikan kurban sebagai simbol kasih sayang terhadap sesama dan pengorbanan untuk kebaikan bersama. Karena sesungguhnya, saat kita menyembelih hewan kurban, kita juga sedang memotong rasa cinta berlebihan terhadap dunia, dan mendekatkan hati kepada Allah dan saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Tidak ada suatu amalan yang dilakukan oleh anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah selain dari menyembelih hewan kurban.
(HR. Tirmidzi)

Mari wujudkan kurban terbaik untuk ibadah yang paling indah.
Bersama Masjid Al-Ikhlas Puri Nuphala, kita sambut Idul Adha dengan semangat berbagi, mempererat ukhuwah, dan memupuk ketakwaan yang hakiki.